Nemu Lagi Warung Coto Makassar
Saya jalan-jalan cari angin bersama Adlan dan mamaknya. Kerna suntuk, pukul 13.00 kita jalan, keliling tanpa arah naik motor berbonceng tiga. Rutenya: Jalan Kalimulya lewati Pasar Pucung, masuk kembali ke jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) panjangnya kirakira 5 kilometer, lalu keluar ke Gerbang GDC belok kiri ke arah Citayam. `
Sampai ke arah Citayam, disamping kanan menderu kereta Commuter. Beberapa kali Adlan berteriak "ada kereta-ada kereta, dadaghh.." Saya melaju dengan motor Vario merah, sempat singgah ke perumahan Permata Depok Citayam, merana-merono muter muter ngak jelas, eh tetiba ketemu Warung Coto Daeng Kulle.
Biasanya kalau soal Warung Coto di Depok, saya selalu ke Dapur Sulawesi Ibu Army di GDC. Dulunya Dapur Sulawesi punya lapak Ruko di depan PLN Depok. Sudah dua tahun ini Dapur Sulawesi pindah ke GDC. Omong-omong soal Coto Makassar, jaman 2012 ke bawah, di kota asal Makassar saya punya banyak langganan. Tapi sebenarnya, coto makassar paling enak itu menurut pengecapan lidah saya banyak berjejeran di pingir-pinggir jalan atau warung coto yang beratapkan tenda terpal atau tenda biru.
Khas makanan berkuah dan berdaging ini, paling terkenal ada di jalan gagak, namanya Coto Gagak, ada di Jalan Pettarani Coto Paraikatte. Tapi jaman saya SMA, ada coto Makassar tenda biru di Jalan Merpati, tembusan jalan Cendrawasih dan Jalan Ratulangi. Kenapa saya bilang lebih enak dibanding Coto gagak dan Paraikattae di Pettarani, karena suasananya pas, panas-panasan tanpa antri dan sedikit pelanggan. Enak dan yang penting tanpa baca-baca (guna-guna).
Namun Makassar adalah kotanya Coto dan Sop Saudara dan Konro. Banyak bertebaran warung ini di sudut dan di pinggir jalan. Coto Makassar adalah penambah darah bagi mereka yang suka begadang dan kurang darah. Kata sohib saya semasa SMA, kalau habis ulangan (ujian) Catur Wulan, pasti larinya ke warung coto Makassar.
Di Depok, tidak banyak yang jualan Coto Makassar. Hanya ada hitungan jari. Saya hanya tahu dua tempat, di Jalan Juanda satu (simpang lampu merah Margonda) dan di GDC (Ibu Army Dapur Sulawesi). Pas jalan-jalan cari ingin ini saya ketemu satu lagi, Coto Daeng Kulle di Citayam Center klo ngak salah namanya.
Maknyuss. Warung Coto ini juga jualan Mi Titi, Sop Saudara dan Konro serta pelengkap Es Pisang Ijo. Rasa-rasanya kalau kita berada jauh dari kota kampung halaman, merindukannya bisa dibalas lewat kuliner. Itu yang saya lakukan.
Comments
Post a Comment
sekedar jejak..