Suasana Hati


Tanggal 18 Juni 2020, Presiden Joko Widodo, lewat video Youtube kepresidenan yang diunggah KompasTv bermakna apa? Reshufle kabinet? atau pembubaran institusi? Menontonnya, mudah-mudahan tak seperti drama Korea. Nampak ia marah betul. Menyuruh pembantu-pembantunya (menteri) bekerja dengan suasana hati. Maksudnya suasana hati, ya bekerjalah seperti apa yang dirasakan oleh mayoritas 267 juta rakyat Indonesia. Jangan diam diri di ruangan kerja. Tapi keliatanlah ke permukaan. 

Pantesan para menteri saling diam. Apa sebab? wong video Presiden marah soal suasana hati sudah ada sejak 18 Juni. Eh baru bocor dua atau tiga hari lalu (ini tanggal 2 Juli 2020). Anggaran triliunan sudah disalurkan ke kementerian, kok masih ngoyo. Tertahan sana-sini. Ya maunya apa toh. Kalau tak mampu bikin acara, gelar pengajian sekalian lewat virtual. 

Pengajian virtual aja, sudah contoh sederhana menggerakan ekonomi. Misalnya, kalau ada kementerian mau gelar pengajian virtual bareng, pertama, yang tersalurkan adalah pak Kyai atau ustads. Kenapa? usai ngaji khan dia dibayar. Kedua, akan lebih bagus lagi kalau dia undang anak yatim buat pengajian virtual, karena ada santunan disitu. Gitu aja kok susah. Itu maksudnya suasana hati yang dimaksud presiden, supaya duit kementerian itu tersalurkan.

Ngak usah jauh-jauh tangani Covid-19 lewat bantuan UMKM atau apalah, terobosan yang perlu, selama anggaran APBN tersalurkan lewat belanja anggaran kegiatan di sektor masing-masing kementerian sebenarnya itu maunya presiden, suasana hati. Jadi wahai pembantu presiden, jangan ikuti suasana hati para pembisikmu. Ikuti kata hatimu, dengar keluhan rakyat sesuai sektoralmu, terobos kalau perlu. 

Sudah bukan rahasia lagi, masalah birokrasi jadi masalah utama di negeri ini dari jaman batu hingga jaman AI (baca: Artificial Inteligence). Sekarang, bagaimana terobosan yang anda dibuat. Kata Presiden: Kalau Perlu Saya Pertaruhkan Reputasi Politik Saya untuk Terbitkan Perpu! 


Tapi ya sudahlah, namanya orang kalau udah ditakut-takutin ya diam. Apalagi diancam ama presiden. Tidak banyak manusia Indonesia sekarang ini yang berani membuat terobosan. 

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar