Selamat Ulangtahun Mak (istriku)

ini pastinya bukan ucapan selamat ulang tahun yang paling aduhai kamu tunggu-tunggu mak. Kerna bapak tidak begitu-begitu amat. Bapak tau sendirilah, hampir tak pernah ada romantisnya. Hihi. 

Tapi itulah barangkali yang membuat kau sayang sama bapak. dan baiknya kau tak pernah protes. Menyedihkan memang. Tapi tenanglah mak. Cinta tetap sama mamak. Makin besar. Makin besar. Dan makin besar mengeras, sekalipun dan susah mencair lagi. 

Usia kita tak terpaut jauh, dan samasama dewasalah kita selalu menyikapi keadaan. tiga tahun silam, ketika masih di pondok indah,-eh pondok mertua--waktu papa Mario 'jalan emas' Teguh, sering kaukutip sekalimat-kalimatnya. Aku hanya secibir-cibir dalam hati mencaci kalimat nan indah itu. "hidup tak semudah dan seindah bacotnya," pikirku. 

ibu mertua juga, suka sekali nonton si bacot emas ini. saya cengengesan aja. meski kadangkala bertanya-tanya. "dapat aja bacot ini kalimat cakep". dari dulu saya selalu mencatat di kepala, kalau ada kalimat dan diksi yang menarik, modal lumayan untuk catatan tulisan atau sajak-sajak saya

tapi entahlah. kalimat boleh indah, tapi praktek yang susah. itu penting sekali. andai saja Mario Teguh tak usah ngomong atau berbicara sebagai motivator, cukup sebagai penulis puisi saja. barangkali nasibnya bisa beda. 

itulah bedanya pembuat puisi dan motivator. karmanya lebih berat di motivator. kalau pembuat puisi, puisinya jadi, terserah khalayak mengartikan. tak usah dipaksa. 

"betul khan, iya kan. bener ngak," seperti kata si Mario. saya selalu beranggapan bahwa kalimat puisi itu semacam doa. pun bisa menjadi doa yang berkebalikan mantra dan semacamnya.    

mak, ucapan ini tidak ada urusannya dengan gosip Mario Teguh yang hilang entah kemana, dan semoga kau dan ibuk mertua tak merindukannya. 

mak, bulan ini, usia kita sama persis. Adlan anak kita-satu setengah tahun saban pagi habis bangun mencari bola dan memasukkannya kekeranjang sambil memaksa berjinjit. ia sudah beranjak tumbuh dan bertumbuh berkat susu Bebelac andalan kita semasa kau tak berdaya menyusuinya di dua bulan pertama usianya.

Bapak selalu percaya Adlan adalah anak semua orang. Itulah kenapa setiap kali ganti pengasuh, pasti ada cerita. Kerna pengasuh yang paling banyak punya cerita kerap kali berkesan. Berkesan dilupakan atau berkesan kenangan buat keluarga kita. 

Keluarga kita—yang mana kau dan saya mak, kerja. Dua-duanya kerja. Tapi kita hebat kupikir. Sebabnya kita telah dan masihl menjalani satu fase kehidupan pertama.

Fase dimana kita harus bergantian menjaga anak kita ketika kau dan saya berbagi waktu kerja. Fase dimana saya dan Adlan di rumah, karena sesuatu dan lain hal pengasuh berhalangan.

Fase dimana kau harus membawa Adlan ke tempat kerjamu. Dan mengajar di depan murid-muridmu sembari Adlan tidur di kasur kecil yang kusisipkan di dalam tas ransel merah bekalku kerap kali ke luar kota. 


Selalu kuat dan sehat mak, di usia kita yang mulai menua. Selamat berulangtahun mak. Salam sayang selalu.


Bapak.

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Thoeng dan Pecinan di Makassar