pattern
ahh, klo tak salah judulnya 2:22. Filem ini keren sangat ditonton. Ringkasnya. sang tokoh seorang petugas traffik pesawat atau istilah kerennya air controller di tower bandara New York. Menyukai keteraturan dan sangat rapi. Rutinitas adalah pekerjaan yang dicintainya. Kalau kita kebanyakan menganggap rutinitas adalah hal yang pelik, penuh kebosanan. Sang tokoh di filem ini malah sebaliknya. Sebagai seorang air controller pesawat, pekerjaannya mengatur waktu pesawat yang akan landing dan take off. Sedangkan rutinitasnya sehari-hari, bangun pagi, berolahraga, sarapan, ke kantor bersepeda. Begitu-begitu dan begitu seterusnya.
Bahkan, sang tokoh ini malah tahu kapan tetangga samping rumahnya akan keluar rumah di pagi hari sekadar mengambil koran.
Atau dalam perjalanan bersepeda dari apartemennya ke kantor, dia tahu siapa siapa saja orang yang akan sarapan di cafe-cafe yang dilewatinya. Dia tahu, kapan salah satu pelanggan cafe melirik jam tangannnya lalu bergegas buru-buru mengejar taksi setelah menenggak seruput kopi yang terakhir. Saking berulangnya rutinitas itu, posisi letak barang-barang yang dikenakannya seperti dompet, tas, tak pernah berganti posisi.
Persis sama ketika sang tokoh melakukan aktivitas yang berulang di pagi hari. Sang tokoh sangat menyukai keteraturan, ketepatan waktu. Dia betul-betul mengetahui, sebab rutinitas yang berulang-ulanng itu selalu diperhatikannnya dengan detil.
Terus kemudian, apanya yang menarik?
Ketika dompet yang berhari-hari yang berbulan-bulan, ia letakkan teratur di atas meja atau pada tempatnya, suatu ketika jatuh dari meja. pelanggan cafe yang rutin dilihatnya ketika bersepeda menumpahkan secangkir kopinya karena suatu alasan. ada pola yang tidak biasa.
ketika ia bersepeda, kemudian hampir tertabrak. jelas sangat keluar dari keteraturan. rutinitas bisa jadi sebuah pola yang teratur. pola bisa jadi sebuah gambaran baik buruk yang akan menimpa. Ini mistis? iya bisa jadi. suatu ketika sang tokoh dalam filem ini melihat ada pola yang tidak teratur dari biasanya.
Musibah, tragedi, bencana atau celaka itu jelas datangnya ketika ada yang berubah tidak biasa. barangkali kenapa orangtua dulu, suka mengucap, astagfirullah, kalau kaau berjalan di tempat yang sama dan tiiba-tiba kesandung batu. bisa jadi ada pertanda yang akan menimpa. Wallahualam..
Comments
Post a Comment
sekedar jejak..