rumah dan sebuah ingatan yang kekal



Hai tuhan yang baik hati, apa khabar. saya yakin dikau abadi yang baikbaik saja. Terimakasih masih menyempatkan saya hidup. saya mau mengadu perihal catatan-catatan yang lepas, dalam sebulan penuh ibadah di tempatmu.

Saya orang baik yang suka jalan. menjadi jurnalis pun merupakan pilihan orang baik macam saya ini. Tetapi, pilihan saya suka jalan, pada akhirnya membuat saya merindukan rumah. Meski masih seorang jurnalis lugu nan 'unyu-unyu' barangkali saban kali pula, saya yang suka jalan selalu merindukan rumah.

ada sebait puisi yang kukekalkan dalam kepala. Bunyinya kira-kira: kemana kuakan pulang? aku tak pernah (bisa) membangun rumah. di hatimu sekalipun. sebait puisi ini punya kawan saya. namanya Dedy Hermansyah. Dahulu semasa kuliah (masih unyu'-unyu') saya dan kawan saya ini, senang bersajak ria. Cuma barangkali, dia lebih berbakat dari saya.

Lalu, ada satu blog, juga punya kawan saya, namanya Aris Kurniawan. Di blognya (belagaresensi.blogspot.com) ada satu patah kalimat: ingatan-ingatan yang dikekalkan. Kawan saya satu ini, juga sangat berbakat. Saking berbakatnya, ia telaten sebagaimana ia setelaten mengisi blognya yang aduhai itu, menagih saya menulis di tempat ini tuhan, tempat saya mengadu syahdu.

Lantas, kautau tuhan, saya sangat menyenangi suara si Michael Buble itu. saban kali, ada saja waktu sekadar merindukan rumah sambil mendengar lagu 'Home' dari penyanyi Buble itu. Hingga barangkali, ada hubungan ingatan yang kekal itu, memang hanya rumah, tempat di mana semuanya berasal. Saya tidak tahu di mana rumah kawan saya Dedy hermansyah maupun rumah Aris Kurniawan. Tapi, saya tahu, mereka sedang membangun rumah itu dengan caranya masing-masing.

Ya, sama seperti saya, saban kali susah terlelap di malam hari, saya butuh ingatan tentang rumah yang saban kali membuat saya mudah terlelap. Dan saya saya yakin kami sedang membangun itu, rumah, tempat di mana kami merasa betul-betul pulang. Sebuah ingatan-ingatan yang kekal. |Foto: asal Comot Google|

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar