Harapan Mata Pulang

Apa yang paling indah dari sebuah kota mega metropolitan macam Jakarta? Harapan barangkali. Seburuk-buruk Jakarta, ada berjuta harapan pada sepasang bola mata manusiamanusia Jakarta.

Mereka—sepasang bola mata menyirat harapan begitu terang di pagi hari dan redup-seredup-redupnya saat senja mulai hitam. Pada akhirnya hanya satu harapan, pulang.

Sebab pulang pada akhirnya menyimpan dan merawat harapan, supaya bisa berasa lagi, begitu-begitu dan begitu seterusnya. Dalam kelesuan sendu mata itu, ada cercah di sana. Dan saya mengintipnya di atas kereta besi | Foto : regenitas.blogspot.com |

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar