Alfred-Tionghoa Oewpek yang Terbuka
Seminggu sebelum peliputan dimulai, saya sudah was-was. Saya ditugasi kantor meliput awal kedatangan para pembuat gigi palsu di Makassar. Mereka, 90 persen bisa diduga warga Tionghoa dari suku Oewpek atau Hupe, atau Upe, yang jumlahnya minim. Mereka bisa dihitung jari, sebab turun-temurun baru tiga generasi di kota saya, kota Makassar. Seperti biasa, teman-teman saya di bagian non news pemberitaan koran tempo Makassar terbiasa dengan ketegangan jelang tenggat. Apalagi melakukan peliputan di kawasan pecinan. Peliputan ini adalah salah satu yang tersulit, sebab masyarakatnya bisa dibilang sangat tertutup. Maklum, trauma masa lalu pemerintahan kita membuatnya seperti itu. Tapi setelah menelusuri kawasan pecinan kurang lebih hampir setahun, saya banyak belajar dari mereka, yang warga Tionghoa. Salah satunya dari tukang gigi bernama Alfred Sentosa, 42 tahun. Ia tinggal di Jalan Gunung Lompobattang mengelola praktik Tukang Gigi Gaya warisan ayahnya, Philippus Sentosa. Alfred bermarga Sen da...