Kami Hanya Memberitahu, Selalu Berharap Nasib Mereka Lebih Baik
Namanya Fadillah, usia satu setengah tahun. Dia belum mampu bicara saat saya menemuinya di tempat penampungan sementara, korban tenggelam kapal Trisal Pratama. Dia hanya bisa menangis, sebab baru saja kehilangan ibu dan bapaknya. Ibunya bernama Rosidah, ayahnya Syarifudin Nasaru bekerja di Kapal Trisal sebagai Muallim. Keduanya hilang, bersama sepuluh orang lainnya, saat kapal Trisal bertabrakan dengan Kapal Indimatam. Fadillah bersama sepuluh orang lainnya berhasil selamat. Tapi jujur, saya tidak tahu apakah Fadillah yang masih kecil itu sudah mengetahui kalau ibu dan bapaknya hingga kini belum ditemukan. Andre, salah seorang anak buah kapal Trisal yang saya ganggu dengan pertanyaan hanya mengatakan, Fadillah tidak terbiasa dengan banyak orang yang ditemuinya. Ya, termasuk saya barangkali. Sebab saya mengganggu Andre dengan pertanyaan bertubi-tubi, sementara Fadillah masih berada dalam gendongannya. Saya merasa mengganggu Fadillah di sebuah lorong sempit di Jalan Gunung Merapi sore it...