seni bagi saya

Saya merasa sebagai seniman, tapi tak pernah merasa menjadi bagian dari orang-orang kesenian. Sebagai seniman saya menulis kreatif, seperti cerita-cerita atau puisi. Saya tak pernah merasa menjadi bagian orang-orang yang berkesenian, sebab memang tak pernah berpartisipasi, kecuali mendapat undangan sekadar minum kopi di gedung kesenian bertempat di jalan.. Akh saya lupa nama jalan terpendek itu.

Meski tidak bergabung dengan kelompok kesenian, bukan berarti saya menolak bergabung dengan mereka yang akan mengajak kelak. Cuma, sepertinya saya memang lebih senang menjadi partisan dengan gaya berseniman saya, menulis. Lebih senang menghadiri undangan alakadarnya, seperti diskusi, nonton film, bedah buku hingga acara minum kopi bersama.

Seni bagi saya tidak harus berkelompok dan berurusan dengan tetek bengek birokrasi. Sebab, birokrasi membuat hambar seni itu sendiri. Dan di Makassar saya masih melihat seperti itu. Seni bukan urusan senior dan junior. Seni adalah persoalan kebersamaan, berbagi informasi berbagi kemampuan, dan bukan ajang unjuk siapa lebih tua--jago. Juga sebab itu, saya tidak heran dengan kondisi kesenian di Makassar, yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu.

Saya masih punya ruang seni sendiri, namanya blog. Hampir lima tahun saya berseni disini. Tapi saya tetap mendamba ada ruang seni yang terbebas dari hingar bingar birokrasi, senior-junior seperti yang ada di ibukota. Di Makassar, sudah mulai tumbuh kelompok seni macam begini. Dan saya, selalu mendukung mereka, apapun kegiatan dan aktivitasnya. Meski sekali lagi, saya hanya partisan (orang yang ikut di undang dan mendukung kalau ada acara).

Tetap semangat untuk orang-orang yang menciptakan ruang seni baru di Sulsel, khususnya Makassar. Saya mendukung, namun sebatas ini. Selebihnya barangkali saya tidak menyambutnya, sebab saya tak pernah memiliki garis hubungan dengan mereka-mereka yang pernah eksis di gedung kesenian tercinta. Salam..

Comments

  1. oh... tungguma pale,kk...
    nanti ku bantuki memperdalam seni,hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

sekedar jejak..

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar