saya orang indonesia

Saya cenderung bertanya-tanya kenapa kita-termasuk saya, cenderung mudah untuk korupsi.

Suatu kali saat saya berbelanja di warung kopi milik seorang teman. Tanpa sadar saya mengikhlaskan uang kembalian dua ribuan rupiah, dari belanja rokok sebungkus seharga delapan ribu rupiah. Saya juga tidak tau apa yang menyebabkan saya tidak meminta uang kembalian itu. Namun dari supuluh ribuan uang yang saya berikan. Saya menunggu gerakgerik si pelayan, saya tau dia sedikit menyibukkan diri mengambil waktu untuk mengembalikan uang kembalian saya. Akhirnya saya pun urung meminta kembalian itu dan berpurapura menjauh dari si pelayan. Ternyata benar, diapun tidak menggubris saya.

Waktu saya kecil, saya seringkali mengingat perkataan bapak saya. " Apalah arti uang segitu, kalau dibandingkan pemberian tuhan sama kita." Perkataan itu seringkali saya dapati saat menemani bapak berbelanja di warung peot kaki lima seberang jalan. Lalu, tidak jarang bapak juga menyuruh saya membeli rokok seharga empat ribu rupiah perbungkus, dan menyodorkan lima ribuan rupiah. Saya tidak menyodorkan kembalian seribu rupiah kepada bapak, dan hanya diam di depannya setelah memberikan rokok sebungkus itu. Dia pun tidak menggubrisnya.

Saya menyimpulkan, saat itulah korupsi pertama saya dimulai. Di Kota saya ( Makassar dan bahkan daerah lain di Indonesia) banyak terjadi hal-hal seperti itu. Di warung kopi, di pasar-pasar apalagi. Jadilah saya berkesimpulan sedikit, saya ini teramat baik barangkali tidak meminta uang kembalian. Atau juga teramat baik, karena mau beramal demi pemberian tuhan yang lebih besar itu dari apalah yang kini saya miliki.

Saya hanya seorang pengorupsi kecilkecilan dari banyak orang yang ada di bumi Indonesia. Dan barangkali itu pula yang membedakan masyarakat Indonesia yang 'baik' dengan masyarakat dunia lainyang individualistis. Saking baiknya seringkali kita lupa, kalau beramal itu berbeda dengan korupsi, grasi atau turunannya yang kini ramai di perbincangkan orang.

Saking baiknya juga, demi 'beramal' kepada orang yang mayoritas. Minoritaslah yang jadi korbannya. Bahkan nyawa seseorang yang tau betul bahwa beramal itu jelasjelas berbeda dengan Korupsi dibunuh dengan cara yang canggih pula !!!

Barangkali ini pula yang membedakan Indonesia dan masyarakat lain di bumi ini ....

jadi jangan heran kalo orang indonesia itu terkenal ramah, baik murah hati tidak pelit seperti saya....

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar