in memoriam...

saya memiliki banyak 'guru'
jujur.. karena dengan bertanya
saya bisa merasakan pengalaman
orang lain... paling tidak

tetapi satu 'guru' itu telah pergi
saya tak menyangkanya....
dia, barangkali menyembunyikan
rasa sakitnya

sejujurnya lagi, saya pernah memboncengnya
dengan menggunakan sepeda motor sekedar
berdiskusi dengan 'guru'ku yang lain di cafe
Starbook tempat nongkrong waktu muda..

saya menuntunnya hanya dengan memegang
tangannya karena matanya telah tuli dan
telinganya dapat melihat dengan ulet dan
sangat..., suatu kali saya pernah menyapanya,
dia menyarankan..

menulislah lagi di korankoran, dia memuji
tulisan saya, begitupun saya yang saban
kali melihat wajahnya terpampang di dinding koran

sekarang saya hanya bisa mengucap selamat jalan
sang 'guru'.. dan mereka yang pernah mendengar
nama Doktor Mansyur Semma, juga pasti akan
menganggapnya sebagai guru yang sebenarbenarnya


Mansyur Semma wafat pukul 3.45 subuh hari selasa di bulan maret.., dia waktu malam hujan menyertainya..

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar