Saat James Menuliskan Hantu Cerita pendek sering ia gunakan sebagai alat untuk mengenal seorang penulis sebelum melangkah ke karya panjangnya. Entah benar atau tidak metode ini, tapi mungkin pembaca seperti ia yang menyebabkan seorang penulis cerita pendek terus-terusan ‘ditagih’, “Novelnya mana?” oleh penerbit. (Skenario itu ia ambil dari prakata ‘The Lives of Girls and Woman’-nya Alice Munro). Kali ini, penulis yang ingin ia dekati adalah Henry James. Alasannya, ia pernah membaca sepertiga ‘Portrait of a Lady’ dan cukup menikmatinya. (Tapi sepertinya harus mengulang dari awal lagi, karena sudah lupa sampai di mana) Plus, ia suka tulisan-tulisannya Edith Wharton, yang mengaku tak akan ada tanpa seseorang seperti Henry James. Masih ada lagi, ‘The Ambassador’-nya Henry James, ia tidak bisa menembus kalimat pertamanya, huks. Jadi, pilihan jatuh pada ‘Ghost Stories of Henry James’. Walaupun ia harus memilih mengabaikan rasa takut ia karena penasaran bagaimana seorang maestro dalam cerita ...