Posts

Showing posts from January, 2008

semua media memberitakan

saya tidak membencinya cuma karena saya tahu semasa mahasiswa, siapa penguasa orde baru itu maka turunlah kami ke jalan menentang dia dan kroninya selepas mahasiswa.... kemana orangorang yang pernah turun ke jalan itu tak pernah lagi bersuara tentang dia mungkinkah kita berdosa karena menghujat tetapi swasembada berhasil dilakukannya ekonomi juga meningkat, pengangguran berkurang atau sebaiknya kita tidak usah banyak tahu tentang dia, si mantan penguasa orde baru m e r e k a m e n a n g i s saya melihat dan menanyai tukang becak, tukang buah, pemilik warung kopi, hingga tukang kayu semuanya sedih mendengar soeharto pergi tidak ada satupun.. dan mereka membandingkan soeharto lebih baik dibandingkan sekarang.... terigu naik, minyak naik, kedelai juga naik diapun sudah meninggal menangislah dan berdoa semaunya mengumpatlah semaunya dia hanya tahu pernah membahagiakan ratusan juta jiwa di Indonesia dan dia tahu ada utang yang belum terbayar disana dia pasti berdoa semoga kita m e m a a f...

wafer 50 rupiah

Saya mengingat soeharto maka saya mengingat ini.. laporan khusus laporan pembangunan daerah si unyil berita terakhir Filem G 30 S/ PKI Ria Jenaka Klompencapir dari desa ke desa Tetapi yang tidak terlupakan... ada sebuah wafer coklat bergambar supermen berwarna merah, semasa itu, masih lima puluh rupiah per satu bungkus. setiap pagi bapak memberikan jatah dua bungkus wafer kepada saya dan adik, sehabis mengantar kakak ke sekolah menggunakan mobil butut kami berwarna putih..... slamat jalan jenderal..

t u k a n g ....

saya baru tahu makna sebagai t u k a n g... membaca tulisan Seno Gumira Ajidarma, dalam biografi sederhana yang digambarkan sebagai tokoh kesukaannya bernama SUKAB bagaimana pun tukang, dia adalah terampil dan cakap di bidangnya. Tukang kayu, tukang kebun, tukang tahu, petani adalah orang-orang yang konsisten di bidangnya... barangkali sebuah pelajaran dari orangorang kecil seperti mereka... mereka konsisten mereka tekun mereka ngak nekoneko ndak cerewet tidak banyak maunya hanya mengikuti takdir di jalan yang telah di gariskan sebagai t u k a n g mana ada politisi yang t u k a n g paling banter ya tukang gombal tidak seperti tukang kayu yang terampil

slamet, tempe dan tahu

...ini saya kutip dari kompas.co.id....(dan terkait dengan tulisan Goenawan Muhammad caping edisi 20 januari ' s l a m e t '.. Tragis. Gara-gara didera krisis harga kedelai yang terus membubung, seorang pedagang gorengan memilih mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Harga mendera, nyawa bayarannya, demikian kredo yang, boleh jadi, dianut Slamet (45), pedagang gorengan yang bunuh diri itu. Ia sehari-hari bekerja sebagai pedagang gorengan di Pasar Badak, tepatnya di tepi Jalan Raya A Yani, di Kampung Cidemang, Kelurahan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

tulisan ke -100

orangorang merayakan ulang tahun mereka merayakannya dengan kue yang dibeli dari hasil patungan karna ada dua orang yang berulang tahun hari itu, umur mereka puluhan tahun, berdasarkan bulan dan tahun kalau kita merayakan apakah hari ini sudah bosankah bercakap denganku aku lupa sudah berapa lama usia sejak kita mencatat kata demi kata aku hanya tahu ini tulisan ke-100 dan di setiap seratus tulisan kita akan merayakannya, tetapi bukan dengan lilin juga bukan dengan kue yang dibeli dari patungan kita berdua selamat hari jadi yang pertama untuk seratus tulisan yang kamu catat di dalam rahasia, seperti buku harian yang tergembok tak pernah jadi kumiliki jika setiap tulisan ke seratus, kujadikan itu sebagai hari ulang tahun mu

baru mau

aku sudah lama memikirkannya sedang kau baru mau memikirkannya perihal : rumah kecil didalamnya ada jejakjejak kaki mungil serupa bayi telanjang merangkak di alas kayu mahoni buatan tukang kayu terampil sadar atau tidak tahu sekalian saja kaubilang lupa atau selintas lewat dikepala seperti motor menyambar dan ucap mu 'coapee dechh' seperti sinetron dan pertunjukan aneh tentang anak ingusan di layar kaca dan latah ke kamu hahahahahahahaaaahaaaaa aku juga sudah memikirkannya kau memang selalu saja baru mau mau mengucapkan ini khann "Biasa aja kalii...." selalu saja baru mau...

S p i n o z a

Kalimat ini saya kutip dari Catatan Pinggir Gunawan Muhammad, berjudul 'Bento' Mungkin ada dalam agama-agama Ibrahimi yang membuat iman seperti gembok: kita hidup dalam bilik yang tertutup dan terpisah. Di situ Tuhan pencemburu yang tak tenteram hati. Tentu saja bagi pandangan macam itu suara Spinoza—yang diejek sebagai espinas (”duri-duri”)—bisa sangat mengganggu. Ia dianggap atheis. Tak mengherankan, bila sejalan dengan pikirannya tentang Tuhan yang terpaut erat dengan manusia dan semesta—artinya Tuhan tak bisa digambarkan sebagai raja yang bertakhta—Spinoza menganggap kekuasaan politik para ulama dan pendeta harus ditiadakan. Iman yang tulus hanya tumbuh dalam kebebasan—dan justru pada kisah Bento yang diusir, kita tahu Spinoza benar. saya tidak tahu apakah Mejelis Ulama Indonesia, mengerti akan kalimat diatas,.. tetapi saya yakin beberapa diantara mereka (MUI) pasti tidak tahu bahwa lahirnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 diambil dari teori spinoza tentang ketuhanan...

Tinggal mati

Ada sebuah sajak Chairil Anwar: Kalau datang nanti topan ajaib menggulingkan gundu, memutarkan gasing memacu kuda-kudaan, menghembus kapal-kapalan aku sudah lebih dulu kaku.. lalu dipikirnya lagi bagaimana jika sudah tak ada lagi,.. semua sudah disaksikannya, kiamatkah dunia ? "Tidak" "Cuma aku saja yang pergi" 'dan tinggal kematian itu yang belum kusaksikan' karna soeharto dan untuk Bung Harto

Timba, ember dan Muharram

Tahun baru masehi atau tahun yang dibuat berdasarkan hitungan jam baru saja usai sepekan yang lalu. Di Kota besar seperti Jakarta, masyarakat dari kalangan atas sampai menengah ke bawah tak jarang meminjam jasa paranormal sekedar meramal hidup mereka, mengenai likuliku karir jodoh sampai rejeki di tahun baru. Mereka lebih memakai jasa paranormal untuk meramal nasib mereka semisal Rejeki di tahun baru ini. Tetapi Makassar tidak seperti Jakarta, kalau mau sekadar rejeki tidak usah diramal. Hanya dengan menunggu tahun baru islam satu muharram, Sekadar berbelanja perabotan pelastik di tahun baru Islam, Di Kota Makassar Menurut ceritacerita orang tua dulu berbelanja perabot di tahun itu akan mendatangkan rejeki. Hmm, Paling tidak berbelanja di tahun baru Islam masih menjadi pilihan bijak ketimbang menyewa paranormal atau jasa peramal sekadar untuk menghitung atau mendapatkan Rejeki di pergantian tahun ini ............................ di tengah kemajuan Zaman, menimba pengetahuan dan keyakin...

di Tahun Baru

bertambah satu tahun lagi bukan dua atau tiga tahun atau satu tahun tidak cukup dia perlu ditambah 12 bulan supaya merasa menjadi apa di tahun itu dan di 24 bulan bersama siapa teman hidup satu tahun terlalu singkat mau apa lagi meski tak sabar kuucap juga selamat kepada Ibu Ludya pengantar bambu Ibu ecce pemulung gelas serta orang lain tempat belajar selamat datang satu tahun lagi