Siang hari, panas masih terik. Saya masih menyusuri jalan Irian dan sekitarnya, berputar-putar dari jalan sempit perkampungan warga keturunan Tionghoa, Jalan Sulawesi dan sekitarnya. Pun saya tersesat di jalan Nusakambangan bertemu dengan Eric Salimin-Liem Hoek Jin. Ditempatnya ia bercerita pada masa penjajahan, tentang ketokohan Mayor Thoeng di Makassar. ***** Sekumpulan tentara Jepang Tokketai memburu keluarga Mayor Thoeng Liong Hoei. Mata-mata menyebut, Mayor Thoeng telah melarikan diri dari kediamannya di Jalan Bacan No 5. Tahun 1942, di perbatasan limbung Makassar, Mayor Thoeng Liong Hoei bersama tujuh anggota keluarganya dibunuh tentara Jepang. Selain Mayor, mereka yang dibunuh adalah anak sang Mayor bernama Thoeng Kok Sang, Thoeng Kok Tjien, Thoeng Kok Tjeng, dan Thoeng Kok Leang. Satu menantu Mayor Thoeng Tan Hong Teng bersama dua bersaudara Lie ikut dibunuh tentara Jepang. Sementara tiga istri sang Mayor berhasil kabur. "Hingga kini, kisah Mayor Thoeng terus bergeri...
betuuuullll skaliiii....! jd inget adegan pilm The Devil's wear Prada. Gila tuh bos nya?
ReplyDeleteKarakter org2 di kota besar hampir spt itu kali yaa, WORKAHOLIC.
lalu akhirnya sisi2 kontemplasi dan ksh syg tergerus ato mgkn ampe terdistorsi. OMG!!!
keep on writing bro ;)