catatan feby
kemanakah engkau hendak mencari keindahan
dan cara bagaimana pula dia dapat kautemukan
pabila tidak dia sendiri berada di jalanmu
mereka yang duka dan terluka akan berkata :
'keindahan itu ramah dan lembut laksana sutera,
semisal wanita muda yang baru pertamakali
bermahkota, maka dia masih tersipu membanggakan
keagungan cahayanya yang baru'
mereka yang bersemangat berpendapat :
'tidak.., keindahan itu perkasa kuat dan dasyat,
ia laksana gempa mengguncang bumi pijakan
kita dan prahara yang menggelegarkan langit
naungan kita'
Mereka yang letih akan bicara :
'keindahan itu rangkaian bisikan yang sangat
mesra, dia bicara dari rongga jiwa. suara yang
mengalah pada kebisuan kita, bagaikan cahaya
redup yang gemetar sayup pada bayangan yang
datang meniup'
di kala siang, teriknya matahari. pekerja dan musafir bersaksi :
'tlah kami lihat dia di waktu senja dari langit, ia
menampakkan dirinya'
di musim dingin, mereka yang didera dinginnya salju berbisik :
'dia pasti datang menjelangku nanti, di musim semi.
meloncat dia berlari di bukit cerah berseri'
di musim panas pemetik buah bertutur kata :
'bukankah kita melihatnya saling berlarian
bersama dedaun dan musim gugur yang
menjadi irama. juga menyaksikan sepercik
salju menghiasi rambutnya'
semua telah kaucapkan tentang keindahan
namun sebenarnya kau tak berbicara tentang dia
melainkan kebutuhan insanialah yang kau perkatakan
kebutuhan yang ingin sampai pada pemenuhan
padahal keindahan adalah warnawarni tak berseragam
dan cara bagaimana pula dia dapat kautemukan
pabila tidak dia sendiri berada di jalanmu
mereka yang duka dan terluka akan berkata :
'keindahan itu ramah dan lembut laksana sutera,
semisal wanita muda yang baru pertamakali
bermahkota, maka dia masih tersipu membanggakan
keagungan cahayanya yang baru'
mereka yang bersemangat berpendapat :
'tidak.., keindahan itu perkasa kuat dan dasyat,
ia laksana gempa mengguncang bumi pijakan
kita dan prahara yang menggelegarkan langit
naungan kita'
Mereka yang letih akan bicara :
'keindahan itu rangkaian bisikan yang sangat
mesra, dia bicara dari rongga jiwa. suara yang
mengalah pada kebisuan kita, bagaikan cahaya
redup yang gemetar sayup pada bayangan yang
datang meniup'
di kala siang, teriknya matahari. pekerja dan musafir bersaksi :
'tlah kami lihat dia di waktu senja dari langit, ia
menampakkan dirinya'
di musim dingin, mereka yang didera dinginnya salju berbisik :
'dia pasti datang menjelangku nanti, di musim semi.
meloncat dia berlari di bukit cerah berseri'
di musim panas pemetik buah bertutur kata :
'bukankah kita melihatnya saling berlarian
bersama dedaun dan musim gugur yang
menjadi irama. juga menyaksikan sepercik
salju menghiasi rambutnya'
semua telah kaucapkan tentang keindahan
namun sebenarnya kau tak berbicara tentang dia
melainkan kebutuhan insanialah yang kau perkatakan
kebutuhan yang ingin sampai pada pemenuhan
padahal keindahan adalah warnawarni tak berseragam
Comments
Post a Comment
sekedar jejak..