pesan dedaun

dedaun itu...

sedikit lagi pasti jatuh kebumi
mereka mengering dengan kulitnya
pucat dan renta kayak kakek nenek
yang terbaring ajal sebentar lagi
menyatu dengan tanah

namun cinta tak membuatnya menyerah
dan jatuh saat mereka seharusnya gugur
menyentuh bumi

kayak kakek nenek atas vonis dokter
seharusnya sudah ajal

seketika mereka masih terbang
bersama angin seolah menikmati
kebebasan tanpa beban seringan kapas

kayak kakek nenek yang
masih sempat tersenyum
dan mengigau kepada anak cucu

dedaun itu gugur dengan senyum
meninggalkan pesan bersama angin
sebelum akhirnya menyatu dengan tanah

kayak kakek nenek ajal
menjemputnya dengan senyum
merekah bahagia

keduanya memberi pertanda

Comments

  1. mmhhh..itu kata "kayak" emang sngaja ya chank?makin enak ngedengernya klo pake "seperti",hehehe...tp whatever it's u. puisi yg ini manis,hihihi..srasa duduk dibwh pohon plus ada angin spoi2 :D

    ReplyDelete

Post a Comment

sekedar jejak..

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar