pesan dedaun
dedaun itu... sedikit lagi pasti jatuh kebumi mereka mengering dengan kulitnya pucat dan renta kayak kakek nenek yang terbaring ajal sebentar lagi menyatu dengan tanah namun cinta tak membuatnya menyerah dan jatuh saat mereka seharusnya gugur menyentuh bumi kayak kakek nenek atas vonis dokter seharusnya sudah ajal seketika mereka masih terbang bersama angin seolah menikmati kebebasan tanpa beban seringan kapas kayak kakek nenek yang masih sempat tersenyum dan mengigau kepada anak cucu dedaun itu gugur dengan senyum meninggalkan pesan bersama angin sebelum akhirnya menyatu dengan tanah kayak kakek nenek ajal menjemputnya dengan senyum merekah bahagia keduanya memberi pertanda