veteran tua dan setengah baya
aku sedang makan, di warung kecil pinggir jalan
dua orang muncul. satu perempuan setengah baya
satunya lagi tua renta berbatik dan kopiah tua
si perempuan memanggil bapak. sambil menatap menu
berada tepat dibelakangku : "pesan apa pak"
belum sempat berkata. perempuan itu memesan
dua porsi gadogado, menu termurah di warung itu
sesekali si bapak menutup mulut dengan tangan kanan
menahan batuk dengan paksa. perempuan itu hanya bisa
mengelus dada sang bapak. dan menuang air putih
dalam botol kemasan tua, barangkali bekal dari rumah
jika si bapak kehausan. tua rentanya sang bapak
menghapus lapar para pelanggan yang siap santap
tangan kirinya tak hentinya menempel di bagian dada kiri
si bapak. matanya lurus juga tak hentinya menatap
sebuah map tua yang ditaruhnya diatas meja makan warung
ia lalu menatap anak perempuannya yang setengah baya.
akhirnya tangan kiri di bagian dadanya terlepas juga
setelah lama menempel sejak ia masuk ke warung ini
"Simpan mako ini di dompetmu nak, jangko kasi hilangi"
dua buah benda kecil serupa bintang jasa diselipkan
dalam dompet si perempuan. mata sang bapak menatap
dompet kecil yang ditaruh dalam tas hitam bersebelahan
dengan map tua yang ditatapnya terus sedari tadi.
si bapak tak batuk lagi, matanya juga
memerhatikan sekeliling. tangannya meraba
meja, gelas dan tusuk gigi. mereka
bersantap gadogado dan pelanggan
mulai tenang karna ada yang bersedekah
meski hanya dua porsi gadogado
dua orang muncul. satu perempuan setengah baya
satunya lagi tua renta berbatik dan kopiah tua
si perempuan memanggil bapak. sambil menatap menu
berada tepat dibelakangku : "pesan apa pak"
belum sempat berkata. perempuan itu memesan
dua porsi gadogado, menu termurah di warung itu
sesekali si bapak menutup mulut dengan tangan kanan
menahan batuk dengan paksa. perempuan itu hanya bisa
mengelus dada sang bapak. dan menuang air putih
dalam botol kemasan tua, barangkali bekal dari rumah
jika si bapak kehausan. tua rentanya sang bapak
menghapus lapar para pelanggan yang siap santap
tangan kirinya tak hentinya menempel di bagian dada kiri
si bapak. matanya lurus juga tak hentinya menatap
sebuah map tua yang ditaruhnya diatas meja makan warung
ia lalu menatap anak perempuannya yang setengah baya.
akhirnya tangan kiri di bagian dadanya terlepas juga
setelah lama menempel sejak ia masuk ke warung ini
"Simpan mako ini di dompetmu nak, jangko kasi hilangi"
dua buah benda kecil serupa bintang jasa diselipkan
dalam dompet si perempuan. mata sang bapak menatap
dompet kecil yang ditaruh dalam tas hitam bersebelahan
dengan map tua yang ditatapnya terus sedari tadi.
si bapak tak batuk lagi, matanya juga
memerhatikan sekeliling. tangannya meraba
meja, gelas dan tusuk gigi. mereka
bersantap gadogado dan pelanggan
mulai tenang karna ada yang bersedekah
meski hanya dua porsi gadogado
Comments
Post a Comment
sekedar jejak..