dia dan ia (sebuah harap tak sampai)

dia diam tak berkata
skalipun dia membisu tak merasakan apaapa
terbujur kaku di pembaringan karna vonis dari dokter

di lorong hati paling dalam
masih sempat harap dari kata yang keluar

"aku menunggumu sayang..dimanakah kau
rabalah tanganku, aku mengharap sayang datanglah..
jangan tunggu hingga ajal menjemputku
dan sebuah nama terukir di nisanku
dimanakah kau sayang....."

ia datang dan membawa karangan bunga
ia menciumnya


ketika dia telah terukir jadi nisan

Comments

Post a Comment

sekedar jejak..

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar