Negeri Kaya Tukang Cerita

Suatu ketika datang kabar angin nun jauh disana. Tentang sebuah negeri bertaburan emas. Negeri kaya dengan impian, harapan dan kebahagiaan. Tanahnya subur, rindang oleh pepohonan, juga ada taman-taman surgaloka, dipenuhi bunga warnawarni yang cantik dan mewangi yang dijaga oleh bidadari-bidadari khayangan. Pokoknya tidak ada gontokgontokan disitu, tak ada bantai-membantai.
Desasdesus mengenai kabar angin itu berkembang kembali menjadi perbincangan hangat di warung-warung kopi, warung Tegal, tukang becak dan bahkan cerita mirip dongeng itu terdengar di telinga para pejabat dan pengusaha di hotel-hotel berbintang tempat pertemuan mereka. Kabar itu muncul kembali setelah warga masyarakat lama merindukan kabar baik tentang cerita, kabar, dongeng yang diharapkannya jadi kenyataan. Maklum di kota Aneh Tak Bertuan itu, terbentuk dengan aneh karena semua penduduk seperti tuan di rumah sendiri tak kenal siapa kawan yang penting bisa makan. Jadilah kota itu di kenal dengan Kota Aneh Tak Bertuan, gontokgontokan sesama tukang becak sering mewarnai kerusuhan, makanmemakan sesama pengusaha bahkan sering mengorbankan orangorang tak berdosa. Suatu waktu masyarakatnya jenuh juga untuk saling membunuh dan saling membantai sesamanya.
Kejenuhan itu terobati ketika kabar baik datang menghampiri kota itu, sebuah cerita yang datang dari seorang yang mirip Kiai tetapi bukan Kiai, dikenal dengan Sang Datuk B yang baik hati. Karena awalnya singgah dan menetap di kota itu ia sering berbagi dengan sesama, suatu kali ia berceramah di depan masyarakat miskin dan mengingatkan, kepada mereka untuk berbuat baik di jalan yang benarbenar baik, dan akan menjanjikan sebuah tempat yang kaya dengan bidadaribidadari khayangan. Namanya kini tak hanya di kenal oleh masyarakat miskin. Nama Sang Datuk B kian tersohor dimana-mana, karena mengabarkan cerita tentang sebuah negeri yang indah, menjanjikan harapan, impian dan kebahagiaan. Undangan pun mengalir kepada Sang Datuk B untuk berceramah di Hotel-hotel berbintang. Layaknya sang Motivator tetapi bukan motivator. Undangan mengalir dari kantorkantor besar milik perusahaan Swasta, dari Rumah tahanan juga turut mengundang Sang Datuk B, mengharapkan kepada Sang Datuk B agar para tahanan bertaubat dari perbuatannya.
Sang Datuk B menceritakan tentang Negeri yang indah itu, sebuah kabar baik untuk penduduk di Kota Aneh Tak Bertuan. Negeri itu sangat kaya kata sang Datuk, selain bertaburan emas dan berlian, pemandangannya juga indah dengan bungabunga di taman Surgaloka. Negeri itu jauh dari bunuhmembunuh, bantaimembantai habismenghabisi. Sang Datuk B dengan meyakinkan menceritakan kabar tentang negeri yang indah itu di atas mimbar di dalam aula hotel tempat pertemuan yang mewah. Tibatiba salah seorang dari pengusaha bertanya kepada Sang Datuk ketika ceramahnya masih berlangsung.
“Bagaimanakah cara mendapatkan negeri yang indah itu wahai Sang Datuk”
Sang Datuk B dengan mantap balas menjawab
“Cukup dengan berbuat baik terhadap sesama dan menyumbangkan sebagian harta bagi masyarakat yang kurang mampu”
Applaus, sambutan tepuk tangan yang riuh terdengar di dalam aula hotel mewah itu, selain di hadiri para pengusaha juga dihadiri oleh para pejabat di kota itu. Mereka dibuat takjub oleh jawaban mantap dan meyakinkan dari Sang Datuk yang dikenal dengan Datuk B. Cerita mirip dongeng yang dikabarkan Datuk B, memang selama ini, sebuah kabar menggembirakan kini lama tak terdengar lagi bagi para pejabat dan pengusaha di kota itu. Maklum mereka yang semakin kuat, semakin kuatlah jabatannya. Mereka yang semakin kaya semakin kayalah hartanya. Terkecuali mimpimimpi yang di kabarkan Sang Datuk B. Sebuah tempat kaya emas, bidadaribidadari khayangan di Taman Surgaloka.
Tak hanya untuk pengusaha dan pejabat Sang Datuk berceramah. Di kerumunan orang miskin termasuk orang kecil seperti tukang becak Datuk B berceramah. Maklum, orang-orang kecil seperti tukang becak, juga lama tak mendengar cerita yang mirip dongeng tentang negeri yang indah, impian dan penuh harapan dan kebahagiaan tentunya.
Salah seorang penarik becak lalu bertanya kepada Sang Datuk.
“Wahai Sang Datuk, bagaimanakah cara kami yang orang kecil ini mendapatkan negeri yang indah itu”
Datuk B lalu mendekati si penarik becak itu lalu merangkulnya beberapa detik, sembari menitikkan air mata yang dipaksakan terlalu kentara. Rangkulan Sang Datuk disaksikan orang kecil lainnya. Setelah itu Sang Datuk lalu menjawab
“Cukup dengan berbuat baik terhadap sesama dan bantu membantu diantara kalian untuk saling hidup mencari nafkah”
Demikianlah jawaban sang Datuk kepada si penarik becak dan di hadapan orang-orang kecil.
Semakin laris Datuk B mendapatkan panggilan dan undangan untuk ceramah, namanya melambung kian terkenal. Memberikan ceramah di perusahaan A, perusahaan B sampai kantor Z. Suatu kali Datuk B berkunjung ke perusahaan Y yang bangkrut dan sebentar lagi akan gulung tikar. Direktur perusahaan Y lalu mengundang Datuk B, tentunya dengan bayaran yang wahh. Dan menjelaskan sebabmusabab kebangkrutan perusahaannya. Tak diduga perusahaan Y normal kembali. Tentunya, setelah Sang Datuk berceramah di hadapan para buruh yang dibayar murah itu. Lagilagi sang datuk mengabarkan cerita tentang negeri yang indah kaya akan emas dengan impian dan dipenuhi bidadaribidadari khayangan.
“ Sang Datuk, bagaimanakah kami yang buruh ini bisa mendapatkan negeri impian yang kaya dengan emas itu”
seorang buruh bertanya kepada Datuk B ketika ceramah sedang berlangsung dihadapan buruh perusahaan Y
Dan lagi Datuk B menjawab dengan bersemangat dihadapan para buruh itu.
“Cukup dengan rajin bekerja dan saling membantu diantara kalian. Suatu waktu kalian pasti akan mendapatkan negeri yang indah tempat para bidadari cantik bersemayam”
Begitulah Sang Datuk. Namanya kian terkenal karena mengabarkan tentang negeri yang indah, subur kaya akan emas dan dipenuhi bidadaribidadari cantik dari Khayangan. Namun cerita adalah cerita, bahkan cerita yang mirip dongeng itu sebagaimana yang dikabarkan Datuk B juga kian lenyap dari peredaran. Datuk B suatu ketika saking terkenalnya juga saking kayanya akan emas. Hartanya melimpah dari ceramah sanasini mengabarkan tentang negeri impian, kian lenyap dari peredaran kota Aneh Tak Bertuan itu.
Sejak saat itu Datuk B lenyap bersama harta dan bidadaribidadari cantiknya hasil ceramah sanasini. Entah sang datuk berubah menjadi pengusaha, menjadi pejabat, menjadi orang miskin karna bangkrut. Atau jadi narapidana. Tak ada yang tahu kabarnya. Toh orangorang di Kota Aneh Tak Bertuan itu kini tak mau pusing lagi dengan Sang Datuk B, tentunya juga tak mau pusing dengan janjijanji sesaatnya
Lalu bagaimana dengan kabar mengenai negeri yang indah dan kaya akan emas itu ?. juga tak ada yang tahu. Tetapi lambat-laun hingga suatu waktu nanti, di kota Aneh tak Bertuan itu. Penuh dengan kemerosotan moral, penuh dengan korupsi, bunuhmembunuh dan bantai membantai itu akan melahirkan tukang cerita baru tentunya juga akan mengabarkan janjijanji yang baru, babak baru yang akan terus berputar oleh waktu, akan ada pengusaha baru, pejabat dan bisa jadi tukang becak jadi tukang cerita baru. Untuk beberapa saat dan begitu seterusnya terjadi di sebuah kota yang bernama Aneh Tak Bertuan yang terkenal dengan Negeri Kaya Tukang Cerita..
Selamat datang di Negeri Kaya Tukang Cerita.
]

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Thoeng dan Pecinan di Makassar