In Memoriam 'Junkeast'
21 oktober 2005
In memoriam Nur Chaerul 'Junkeast'
Selamat jalan teman, sahabat, kawan
Sebisa mungkin aku adatang menjengukmu di rumah Pesakitan
Bercerita tentang tulisan, buku bagus dan cerita tentang Hary Potter
bacaan kesukaanmu, kau mengagumi penulisnya dengan khayalannya yang luar biasa
dan kau berkata akan memberikan sebuah buku hary potter kepada anak mu kelak
Masih banyak cerita tentang mu sahabat
Bahkan cerita tentang anakanak kita kelak kala kita bercanda dibawah pohon rindang
kau dengan rokok mini dan aku sebatang rokok putih dari mace...10 hingga 20 tahun kita akan jadi bapak dengan perut kita yang semakin membuncit kita tertawa dengan canda diiringi kopi butan mace dan kepulan asap rokok yang hilang diterpa angin sore saat itu di halaman rumah ideologis kita. UKPM
Jika umur panjang akan kuteruskan citacitamu kawan, dan kuceritakan tentangmu pada anakanakku kelak. Juga tentang 'mutiara dibalik batu' yang setia mendampingimu. Hingga hembusan nafas terakhirmu
saat itu setelah tubuhmu terbalut dan menyatu dengan tanah, setelah air mata ini kering
langit tibatiba berawan dan gerimis hujan menjemput dengan deras, alampun ikut bersedih mungkin pertanda kita tak perlu sedih lagi
selamat jalan kawan, teman, sahabat
In memoriam Nur Chaerul 'Junkeast'
Selamat jalan teman, sahabat, kawan
Sebisa mungkin aku adatang menjengukmu di rumah Pesakitan
Bercerita tentang tulisan, buku bagus dan cerita tentang Hary Potter
bacaan kesukaanmu, kau mengagumi penulisnya dengan khayalannya yang luar biasa
dan kau berkata akan memberikan sebuah buku hary potter kepada anak mu kelak
Masih banyak cerita tentang mu sahabat
Bahkan cerita tentang anakanak kita kelak kala kita bercanda dibawah pohon rindang
kau dengan rokok mini dan aku sebatang rokok putih dari mace...10 hingga 20 tahun kita akan jadi bapak dengan perut kita yang semakin membuncit kita tertawa dengan canda diiringi kopi butan mace dan kepulan asap rokok yang hilang diterpa angin sore saat itu di halaman rumah ideologis kita. UKPM
Jika umur panjang akan kuteruskan citacitamu kawan, dan kuceritakan tentangmu pada anakanakku kelak. Juga tentang 'mutiara dibalik batu' yang setia mendampingimu. Hingga hembusan nafas terakhirmu
saat itu setelah tubuhmu terbalut dan menyatu dengan tanah, setelah air mata ini kering
langit tibatiba berawan dan gerimis hujan menjemput dengan deras, alampun ikut bersedih mungkin pertanda kita tak perlu sedih lagi
selamat jalan kawan, teman, sahabat
Comments
Post a Comment
sekedar jejak..