Posts

Kutipan Favorit yang Eksistensialis

Image
  S aya pikir, seorang tokoh anak muda yang mampu menyamai pemikiran Soe Hok Gie, adalah Ahmad Wahib-ia barangkali, eksistensialis sejati dengan pijakan dasar dari JP Sartre. “Tuhan aku ingin berbicara dengan engkau dalam suasana bebas. Aku percaya bahwa engkau tidak hanya benci pada ucapan-ucapan yang munafik, tapi juga benci pada pikiran-pikiran yang munafik, yaitu pikiran-pikiran yang tidak berani memikirkan yang timbul dalam pikirannya, atau pikiran-pikiran yang pura-pura tidak tahu akan pikirannya sendiri.”  (Ahmad Wahib, pergolakan pemikiran Islam)

Surat Cinta Kepada Ibu Megawati

Image
  Halo ibuk. Selamat malam, semoga dalam keadaan sehat dan rahayu. Mencermati perkembangan dunia politik akhir-akhir ini, rasa-rasanya demokrasi yang dipertontonkan per hari ini adalah demokrasi paling lucu dan buruk sepanjang Indonesia merdeka.  Ketika demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada empat atau lima hari lalu-malam sebelum darurat Garuda Pacasila berlatar biru ramai memannggil riuh di media sosial haya dalam waktu dua hari, menjadi penanda ini adalah momen yang tepat supaya PDIP berpihak kepada rakyat.  Ketika satu per satu kebohongan terungkap, hendaklah partai politik sebesar PDIP yang berpihak pada wong cilik ini harus menyatu di momen ketika demokrasi diamputasi. Harus cepat menangkap momen. Putusan MK yang berpihak pada rakyat harusnya disokong oleh partai sebesar PDIP.  PDIP partai besar yang sudah makan asam garam, pernah jadi oposisi dan pernah tertatih-tatih di masa orde baru. Jika saya berhadapan sama ibu, yang sedang menyiram tanaman sehabis itu m...

Esensi Persepsi

Image
ilustrasi Ada pasangan suami istri yang setiap kali  mengantar istrinya naik mobil ke kantor,  sang suami dipastikan membuka pintu  mobil untuk istrinya. Setelah itu sang istri  berpamitan mencium tangan suami,  kemudian berjalan masuk menuju kantornya. 

Minat itu harus dilatih

Image
Percayalah selalu bahwa sesuatu yang kau suka dan kau lakukan berulang-ulang akan membuatmu terbiasa dan bisa. Masalahnya hanya bagaimana membuat itu konsisten, berlatih dan berlatih. Terus dan terus. Dahulu, menulis itu susah kalau tidak dibiasakan. Menulis apapun itu, menulis status, menulis cerita, menulis cerita fakta dan apapun itu. Ibarat belajar berjalan, memulainya dengan merangkak dan perlahan hingga mampu berdiri di atas dua kaki.   Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan saya mengumpulkan apa yang dulu saya ingini. Salah satunya bermain gitar. Dan saya memulainya perlahan, dan perlahan, berlatih dan berlatih. Sampai saya berkenalan dengan Guru Gitar namanya Pak Dewa. Berkenalan di tempat les anak saya, Adlan. Saya pun memutuskan ikut les gitar dekat rumah. Awalnya sedikit malu, ikut les gitar sekelas saya yang bapak-bapak. Tapi lama kelamaan rasa malu itu jadi bodo amat, toh semua bisa belajar meski kurannya seusia bapak-bapak.  Anak saya Adlan, belajar voka...

Pertanyaan-pertanyaan tentang: Apakah Para Blogger Sudah Mati?

Image
S ebenarnya ini adalah pertanyaan konyol. Mempertanyakan blogger sudah mati, harusnya dimulai dengan pertanyaan awal, apa tujuan atau awal mula membuat blog? Bagi saya, sejak mulai membuat blog awal mulanya itu ikut tren. Daku masih ingat, sekitar tahun 2005, tahun segitu adalah awal pertamakali saya mulai postingan pertama saya. Jadi, kalau dibilang apakah para blogger sudah mati? sebenarnya belum. Karena saya sampai sekarang masih menulis di blog saya. Kalau ditanya apakah para blogger di Indonesia dari Sabang sampai Merauke makin berkurang atau sedikit. Saya bisa jawab, betul makin berkurang.   Seingat saya awal mula membuat blog sejak tren awal di tiga tahun pertama sejak tahun 2000, lebih banyak dimotivasi karena keinginan belajar menulis, belajar mencurahkan isi dan uneg-uneg-semacam catatan harian di luar aktivitas harian. Saya masih menyimpan catatan-catatan pertama saya sejak memulai menjadi blogger. Pun berkomunitas dengan para blogger lain berbagi ilmu. Dari tahun tahu...

Beda Secangkir dan "A cup of Coffee"

Image